ADC (Analog to Digital Converter)
- Pengertian ADC
ADC adalah kepanjangan dari Analog to Digital Converter
yang artinya Pengubah dari analog ke digital. Fungsi dari ADC adalah untuk
mengubah data analog menjadi data digital yang nantinya akan masuk ke suatu
komponen digital yaitu mikrokontroller AT89S51. Umumnya ADC digunakan
sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer
seperti sensor suhu, cahaya, tekanan atau berat, aliran dan sebagainya kemudian
diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
- Prinsip kerja ADC :
Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan
diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang
ekivalen dengan nilai register SAR.
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai
konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data
digital yang ekivalen ke dalam register buffer.
Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai
siklus konversi yang baru.
- IC ADC 0804 mempunyai dua masukan analog :
1) Vin (+)
Masukan analog sebenarnya (Vin) sama dengan selisih
antara tegangan-tegangan yang dihubungkan dengan ke dua pin masukan yaitu Vin=
Vin (+) – Vin (-). Kalau masukan analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus
dihubungkan dengan Vin (+)
2) Vin (-) digroundkan.
Untuk operasi normal,
ADC 0804 menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tegangan referensi.
Vin (+) dan Vin (-), sehingga dapat menerima masukan diferensial. Dalam hal ini jangkauan masukan analog mulai dari 0
Volt sampai 5 Volt (skala penuh), karena IC ini adalah SAC 8-bit, resolusinya
akan sama dengan
- Jenis-jenis dari ADC dan fungsi :
1) Tipe Tracking
Tipe tracking menggunakan
prinsip up down counter (pencacah naik dan turun).
Fungsinya adalah : Binary
counter (pencacah biner) akan mendapat masukan clock secara kontinyu dan
hitungan akan bertambah atau berkurang tergantung pada kontrol dari pencacah
apakah sedang naik (up counter) atau sedang turun (down counter)
2) Tipe flash / paralel
Tipe ini dapat menunjukkan
konversi secara lengkap pada kecepatan 100 MHz dengan rangkaian kerja yang
sederhana.
Fungsinya untuk mengatur
masukan inverting dari tiap-tiap konverter menuju tegangan yang lebih tinggi
dari konverter sebelumnya, jadi untuk tegangan masukan Vin, dengan full scale
range, komparator dengan bias dibawah Vin akan mempunyai keluaran rendah.
3) Tipe
successive approximation
Tipe
successive approximation merupakan suatu konverter yang paling sering ditemui
dalam desain perangkat keras yang menggunakan ADC. Tipe ini memiliki kecepatan
konversi yang cukup tinggi, meskipun dari segi harga relatif mahal.
Prinsip
kerja konverter tipe ini adalah, dengan membangkitkan pertanyaan yang pada
intinya berupa tebakan nilai digital terhadap nilai tegangan analog yang
dikonversikan.
4) Tipe
Integrating
Menawarkan
resolusi tertinggi dengan biaya terendah. ADC tipe ini tidak dibutuhkan
rangkaian sample hold. Tipe ini memiliki kelemahan yaitu waktu konversi yang
agak lama, biasanya beberapa milidetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar