Kamis, 13 Juni 2013

Maryuni_1155201017 ( MULTIMETER )



Multimeter atau Avometer

Multimeter atau Avometer adalah suatu alat pengukur listrik yang dapat dipakai untuk mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohmmeter) dan arus listrik (amperemeter).


  • Ada 2 jenis Multimeter atau Avometer, yaitu :

1.      Digital : yaitu untuk yang analog, indikator meternya menggunakan jarum,
2.      Analog : yaitu menggunakan angka yang ditunjukkan dengan lampu led.

Gambar di bawah ini penunjukkan perbedaan antara multimeter atau avometer digital dan analog :
test 

Multimeter Analog                                                     Multimeter Digital

 Bagian-bagian dari multimeter atau avometer adalah sebagai berikut :
  1. Saklar Jangkah
    Bagian ini digunakan untu memilih jenis besaran yang diukur dengan jangkah pengukuran.
  2. Sekrup Kontrol NOL
    Sebelum dilakukan pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, jika tidak sekerup control NOL harus diatur ulang.
  3. Tombol NOL
    Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL harus diatur sehingga jarum menunjukkan tepat pada angka NOL.
  4. Kabel Penyidik
    Kabel MERAH dipasang pada lubang Plus dan kabel HITAM dipasang pada lubang MINUS atau COMMON.

Gambar : skema multimeter analog berikut dengan keterangan setiap item yang ada pada multimeter, yaitu sebagai berikut :
 
            Keterangan :  
1.      Papan skala
2.      Jarum penunjuk skala
3.      Pengatur jarum skala
4.      Knop pengatur nol ohm
5.      Batas ukur ohm meter
6.      Batas ukur DC volt (dcv)
7.      Batas ukur AC volt (acv)
8.      Batas ukur ampere meter DC
9.      Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10.  Test pin positif (+)
11.  Test pin negatif (-)

Fungsi Multimeter
 
Cukup banyak fungsi multimeter yang dapat anda gunakan untuk berbagai tujuan atau aktivitas dalam merangkai atau membuat perlengkapan elektronik, yaitu diantaranya untuk mengukur resistansi, mengukur tegangan DC, mengukur daya dan lain-lain.
Di bawah ini secara singkat saya jelaskan masing-masing fungsi multimeter, yaitu sebagai berikut :
  1. Mengukur Resistansi
    Fungsi multimeter ini dilakukan untuk mengukur tingkat resistansi pada resistor. Caranya adalah putar jangkah pada OHM, kemudian ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan atau ditempelkan ke masing-masing ujung kawat resistor dan lakukan zero setting dengan memutar tombol ke nol.
  2. Mengukur Tegangan DC
    Fungsi multimeter ini dilakukan untuk mengukur tegangan yang ada di dalam sebuah baterai. Caranya adalah, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi, kemudian tempelkan penyidik merah pada ujung positif baterai dan penyidik hitam pada ujung negative baterai.
  3. Mengukur Daya
    Fungsi multimeter ini dilakukan untuk menghitung daya dari hasil pengukuran arus dan tegangan.
  4. Mengukur Tegangan AC
    Fungsi ini dilakukan sama seperti pada pengukuran tegangan DC. Caranya perkirakan tegangan yang akan diukur, tempatkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya multimeter hanya dapat mengukur arus berbentuk sinus dengan frekwensi antara 30Hz – 30KHz. Hasil pengukurannya adalah tegangan efektif (Veff).
  5. Mengukur Arus (Searah)
    Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada satu titik, kemudian melalui dua titik yang telah putus tadi, arus dilewatkan melalui multimeter, tetapi sebelumnya muatan semua elco di-discharge.
  6. Menguji Kondensator
    Sebelumnya muatan kondensator di-discharge, putar jangkah dan tempatkan pada OHM, kemudian tempelkan penyidik merah pada kutub positif dan penyidik hitam pada kutub negative pada kondensator. Bila jarum indicator menyimpang ke kanan dan berangsur-angsur bergerak ke kiri, maka berarti kondensator berada dalam kondisi baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus. Dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik lagi, kemungkinan kondensator bocor.
  7. Menguji Hubungan pada Sirkuit
    Multi meter juga dapat digunakan untuk menguji suatu sirkuit atau bisa juga digunakan untuk menguji kumparan travo untuk diperiksa resistansinya. Koneksinya dikatakan baik bila resistansinya menunjukkan angka nol.
  8. Menguji Diode
    Untuk menguji diode, caranya tempatkan jangkah pada OHM x1 k atau x100, kemudian penyidik jarum merah ditempelkan ke katoda (yang ada tanda gelang) dan penyidik jarum hitam pada anoda, jarum indicator harus mengarah ke kanan. Cara demikian juga bisa digunakan untuk menentukan mana anoda dan mana katoda bila gelang diodanya sudah tidak terlihat atau terhapus.
  9. Menguji Transistor
    Transistor merupakan atau sama dengan diode yang digabungkan, sehingga prinsip pengujiannya sama dengan pengujian papa diode. Pengujian dilakukan pertama-tama jangkah ditempatkan pada OHM x100, kemudian penyidik hitam ditempelkan pada basis dan penyidik merah pada kolektor. Setelah itu lihat jarum indicator harus bergeser ke kanan. Jika penyidik merah dipindah ke emitor, jarum indicator harus bergerak lagi lebih ke kanan.
    Kemudian, penyidik merah pada basis dan penyidik hitam pada kolektor, jarum indicator tidak boleh bergeser, tetapi jika penyidik hitam dipindah ke emitor dan penyidik merah ke kolektor, perhatikan bahwa jarum indicator tidak boleh bergeser. DEngan jangkah pada posisi x1 k, penyidik hitam ditempel pada kolektor dan penyidik merah ditempel pada emitor, maka jarum indicator harus begeser sedikit ke kanan dan jika dibalik, maka jarum indicator tidak boleh begeser. Bila hasil pengujian tidak sama dengan yang diuraikan seperti ini, kemungkinan transistor rusak.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar