Komponen Elektronika
- DIODA
A.
Pengertian
Dioda
Dioda
adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah
saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik,
yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC)
menjadi arus tegangan searah (DC).
B.
Prinsip
Kerja Dioda
Dioda terbentuk dari bahan
semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan. Dengandemikian dioda sering
disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang
merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu
elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini berfungsi sebagai pembawa
muatan. Apabila kutub P pada dioda (biasa disebut anode) dihubungakan dengan
kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik dimana elektron
bebas pada sisi N (katode) akan berpindah mengisi hole sehingga terjadi
pengaliran arus.
Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber. Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.
C.
Jenis
–Jenis Dioda
Pada dasarnya
setiap dioda memiliki karakteristik yang sama tetapi ada beberapa dioda yang
memiliki keistimewaan khusus, diantaranya :
a.
Dioda
Zener
Dioda zener adalah tipe dioda yang spesial, dimana
arus dapat mengalir pada arah kebalikan. Dioda zener sebenarnya sama seperti
dioda biasa dapat mengalirkan arus pada arah bias maju. Jika di bias terbalik
juga bekerja seperti biasa, kecuali bila mencapai tegangan yang bekerja pada
zener/break down voltage, dioda zener akan mengalirkan arus listrik dalam arah
bias terbalik atau mundur. Dioda menolak aliran arus pada arah kebalikan selama
tegangan balik (reversing voltage) tetap rendah. Tetapi jika tegangan mendekati
batas break down, dioda zener akan dialiri arus pada arah kebalikan.Ukuran
dioda zener yang banyak dijumpai di pasaran adalah:
§
Tegangan Zener : dibuat dalam berbagai ukuran
tegangan, misal 3.3, 4.7, 5.1, 6.2, 6.8,
9.1, 10, 11, 12, 13, 15 sampai 200 volt.
§
Untuk ukuran daya lebih banyak dibutuhkan dalam
arah/bias mundur contoh : P= 1.0,7=0,7 W, bias maju arus 1 A. P= 1.10=10 watt,
bias mundur 1 A.
b.
Light
Emiting Dioda (LED)
Yaitu jenis dioda yang mampu menghasilkan cahaya
apabila pada dioda tersebut bekerja arus listrik dengan arah forward bias/ bias
arus maju. Arus listrik juga akan bekerja hanya pada arus bias maju. LED
didesign dengan rumah atau case dari bahan
epoxy trasnparan.Warna cahaya yang
dihasilkan dapat dibuat sesuai dengan dopping bahan pada LED.
c.
Dioda
Foto
Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat
tercipta pasangan elektron bebas-lubang yang melebihi jumlah yang telah ada
dalam semi konduktor itu akibat kegiatan termal. Gejala ini disebut penyerapan
foto (foto absorption). Meningkatnya konduktifitas listrik akibat kelebihan
muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut konduktifitas foto (foto
konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi “jendela” transparan (tembus
cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada intensitas
cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto.
D.
Aplikasi
dioda
Aplikasi dioda pada kendaraan banyak
digunakan untuk penyearahan arus seperti pada sistem pengisaian. Fungsi dioda
adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik menjadi arus searah agar
dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai kebutuhan arus pada
kendaraan. Fungsi lain dioda ini
pada kendaraan adalah sebagai anti shock tegangan. Contoh aplikasinya adalah
pada jenis relay diberikan dioda dengan tujuan untuk mencegah terjadinya arus
balik pada rangkaian. Arus balik listrik ini dapat berasal dari induksi medan
magnet yang dihasilkan oleh kumparan relay. Induksi listrik ini biasanya lebih
tinggi tegangannya dibandingkan dengan tegangan sumber.
E.
Penerapan
Dioda Dalam Rangkaian Penyearah
Karena sebuah dioda sambungan P-N hanya
dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka diode dapat dimanfaatkan
sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus
searah (DC). Ada dua jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah setengah-gelombang
(half-wave rectifier) dan penyearah gelombang–penuh (full-waverectifier).
a.
Penyearah
setengah-gelombang .
§
Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah
penyearah setengah-gelombang, terdiri dari sebuah diode yang dipasang pada sisi
sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan sebuah beban R, seperti pada gambar
penyearah setengah gelombang. Tegangan searah yang dibutuhkan oleh beban,
seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah tegangan bolak balik
tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan.
§
Rangkaian Penyearah setengah gelombang
Tegangan sisi sekunder trafo, yaitu Vi, merupakan
tegangan masukan untuk rangkaian penyearah setengah-gelombang. Tegangan masukan
(Vi) ini adalah tegangan bolak balik yang berbentuk sinusoida, seperti pada
gambar a (atas). Dalam satu periode, polaritas tegangan positif dan negatif
berubah secara bergantian.
b.
Penyearah
Gelombang Penuh
Agar dapat mengalirkan arus dalam satu gelombang penuh
sehingga tegangan keluaran lebih mudah diratakan dan dapat menghasilkan nilai
konstan, kita gunakan penyearah gelombang penuh. Penyearah gelombang-penuh
dapat menggunakan empat dioda yang dihubungkan seperti jembatan wheatstone,
disebut juga penyearah jembatan, seperti pada gambar rangkaian di bawah ini.
§
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
Tegangan masukan dipasang antara terminal A dan B,
sedang beban R dipasang antara terminal P dan Q. Untuk penyearah jembatan
selalu hanya sepasang dioda yang mengalirkan arus melalui beban R, sedang
sepasang dioda lainnya tidak. Dalam rangkaian ini, pasangan dioda adalah D1
dengan D4, dan D2 dengan D3. (secara sederhana pasangan dioda ditunjukkan oleh
dioda-dioda yang arah panahnya sejajar).
Dalam setengah periode positif, (Vi positif), pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar maju, sedangkan pasangan dioda D1 dan D4 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan melalui pasangan dioda D2 dan D3 dan beban R dengan arah dari Q ke P. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan melalui pasangan dioda D1 dan D4 dan beban R, dengan arah yang sama dari Q ke P.
Dalam setengah periode positif, (Vi positif), pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar maju, sedangkan pasangan dioda D1 dan D4 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan melalui pasangan dioda D2 dan D3 dan beban R dengan arah dari Q ke P. Arus listrik akan mengalir dari tegangan masukan melalui pasangan dioda D1 dan D4 dan beban R, dengan arah yang sama dari Q ke P.
c.
Prinsip
Perataan
Tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearah
setengah gelombang maupun penyearah jembatan (gelombang penuh) memiliki riak
yang cukup besar (gelombang tegangan tidak rata). Tegangan searah seperti ini
tidak memenuhi syarat untuk diberikan kepada komponen-komponen elektronika yang
terdapat dalam radio, televisi dan komputer, yang membutuhkan tegangan searah yang lebih rata. Secara sederhana
tegangan searah dapat diratakan dengan
memasang sebuah kapasitor elektrolit kapasitas besar, paralel dengan beban R.
§
Rangkaian system perataan
Kapasitor ini disebut kapasitor perata atau kapasitor
penyimpan (reservoir circuit).
Sewaktu tegangan pada ujung-ujung beban naik terhadap waktu antara A dan B, kapasitor C dimuati sedemikian rupa sehingga polaritas pelat atasnya positif. Sesaat setelah tegangan keluaran penyearah anatara B dan C berkurang, kapasitas C membuang muatan listriknya melalui beban R. sebagai hasilnya, tegangan pada ujung-ujung beban tidak pernah mencapai nol, tetapi mengikuti lintasan garis tebal BD. Tampak bahwa riak gelombang tegangan menjadi lebih kecil dan tegangan searah yang dihasilkan pada ujung-ujung beban adalah lebih rata.
Sewaktu tegangan pada ujung-ujung beban naik terhadap waktu antara A dan B, kapasitor C dimuati sedemikian rupa sehingga polaritas pelat atasnya positif. Sesaat setelah tegangan keluaran penyearah anatara B dan C berkurang, kapasitas C membuang muatan listriknya melalui beban R. sebagai hasilnya, tegangan pada ujung-ujung beban tidak pernah mencapai nol, tetapi mengikuti lintasan garis tebal BD. Tampak bahwa riak gelombang tegangan menjadi lebih kecil dan tegangan searah yang dihasilkan pada ujung-ujung beban adalah lebih rata.
- Cara Menguji DIODA
Pada dioda terdiri dari katoda
dan anoda dan hal ini diberi satu tanda. Lalu langkah-langkah pengujian
dioda menggunakan multimeter adalah sebagai berikut :
- Putarlah saklar pada Ohm, misalkan R x 1K
- Tempelkanlah cord yang merah (+) pada terminal atau kaki katoda (-) dan cord yang hitam (-)pada anoda (+) diod
- Bila jarum multimeter bergerak itu berarti baik, namun bila diam saja itu berarti putus atau rusak.
- Kemudian selanjutnya cord yang hitam ditempelkan pada kaki katoda (-) dan cord yang merah ditempelkan pdai kaki anoda (+). Bila jarum multimeter diam itu berarti baik namun jika bergerak itu berarti bocor .Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar