SOM Jaringan Wireless
Tulisan berikut adalah informasi
potongan yang saya ambil dari Buku
Jaringan Wireless, pada bab Dasar Frekuensi Radio, buku ini ditulis oleh
mahasiswa D4 Telekomunikasi PENS-ITS, Dan disupervisi oleh : Sritrusta
Sukaridhoto
2.3
Prinsip Antenna
Bukan
maksud
kami mengajarkan teori
antenna pada buku
ini, tetapi untuk menjelaskan bebearap
prinsip antenna yang
secara langsung berhubungan
penggunaan Wireless LAN. Tidak penting bagi Wairless LAN untuk secara
detail untuk memahami desain antenna untuk
mengadmintrasi network. Sepasang
point utama yang
penting untuk dimengerti untuk antenna adalah:
1. Antenna
menkonversi energi listrik gelombang ke gelombang RF. Dalam kasus antenna pentramisi,
atau gelombang RF
ke energi elektik
dalam kasus antenna penerima.
2. Dimensi fisik
antenna seperti panjangnya
berhubungan langsung dengan frekuensi dimana
antennanya dapat menghambat
gelombang atau menerima gelomang terhambat.
Beberapa point penting
dalam memahami pengadmintrasian werless
LAN bebas lisensi
adalah garis panjang,
efek zona fresnel (baca
: fra-nel) dan
penapaian antenna, dalam
melalui beamwidth terfokus. Point
ini akan didiskusikan dalam bagian ini.
2.3.1 Garis Pandang
Dengan
cahaya tampak, visual LOSD (yang lebih sederhana dikenal sebagai LOS)
didefinisikan sebagai garis lurus dalam objek dalam pandangan (transmiter)
kemata pengamat. LOS
merupakan garis lurus karena gelombang
cahaya bisaberubah-ubah karena
refraksi, defraksi, dan
refleksi dengan cara
yang sama dengan RF refreksi.
Gambar 2.9 mengilustrasikan LOS. RF
bekerja mirip dengancahaya tampak pada wireless LAN dengan satu pengecualian:
RF LOS dapat juga dipengaruhi oleh pengeblokkan zona Fresnel.
Bayangkan jika
anda melihat kearah
sebuah pipa sepanjang
dua kaki kemudian obstruksi
mengeblok dalam pipa.
Ilustrasi sederhana ini
menunjukkan bagaimana RF bekerja
ketika benda mengeblok
zona Fresnel, kecuali
bahwa dengan pipa itu
anda dapat melihat ujung
lainnya pada beberapa
derajat. Dengan RF kemampuan
yang sama terbatasnya
untuk melihat translasi
kekoneksi yang korup atau
yang rusak, RF
LOS penting karena
RF tidak sama
seperti cahaya tampak berkerja.
2.3.2 Daerah Fresnel (Fresnel Zone)
Sebuah keputusan
ketika merencanakan atau
memperbaiki RF LAN
adalah zona Fresnel. Zona
Fresnel menepati beberapa
seri dari area
berbentuk elips
konsentrik
disekitar jalan LOS seperti terlihat Gambar
2.10. Zona Fresnel penting
dalam entergritas
RF link karena
dapat memperbaiki area
disekeliling LOS yang dapat
memngenali interferensi sinyal
RF jika terblok.
Objek dalam zona
Fesnel seperti pohon, bukit,
dan bangunan dapat
menyebarkan atau dapat
memantulakn sinyal utama keluar dari penerima, mengubah RF LOS.
Objek-objek ini juga dapat menyerap
atau menyebarkan sinyal
RF utama menyebabkan
degradasi atau kehilangan sinyal.
Radius
fresnel zone dari titik terluarnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus.
Dimana d
adalah jarak link
dalam ukuran mil,
f adalah frekuensi
dalam besaran GHz, dan hasilnya adalah r dalam ukuran feet.
2.3.3 Obstruction
Mempertimbangkan pentingnya
jarak jangkauan fresnel
zone, oleh karena itu penting juga mengukur derajat yang
dapat di-blok oleh fresnel zone. Sebuah Rf sinyal, ketika
secara partial di-blok
akan membelok mengelilingi
sebuah penghambat beberapa derajat,
beberapa halangan fresnel
zone dapat terjadi
tanpa adanya gangguan link yang berarti. Secara khusus, 20-40% gangguan
fresnel zone memasukkan sedikit tanpa
adanya campur tangan
kedalam link. Hal
tersebut selalu menimbulkan kesan error/salah pada sudut conservative
yang membolehkan tidak lebih dari 20% gangguan pada fresnel zone. Lebih
jelasnya, jika pohon atau objek
lain adalah sumber
dari gangguan, kemungkinan
perlu mempertimbangkan design
sebuah link yang didasarkan pada 0% gangguan.
Jika lebih dari 20% fresnel
zone dari sebuah
RF link yang
dimaksud telah ter-blok,
atau jika sebuah aktif link menjadi ter-blok oleh
bangunan baru atau pohon yang tumbuh, biasanya dengan menaikkan ketinggian
antenna akan mengurangi masalah.
Sebuah
pertanyaan yang umum
ditanyakan tentang fresnel
zone adalah ketika menggunakan
peralatan indoor wireless
LAN seperti PC
cards dan access point,
yaitu tentang bagaimana
gangguan pada fresnel
zone mampu mempengaruhi instalasi
indoor. Pada sebagian
besar instalasi indoor,
RF sinyal mampu menyambung
jalur, memantulkan, dan
membelok mengelilingi dinding, perabotan, dan gangguan yang lain.
Fresnel zone dikatakan tidak melanggar batas kecuali jika secara partial atau
penuh sinyal ter-blok. Ini adalah sebuah kasus yang kadang kala
terjadi, tetapi jarang
diperhatikan oleh sebagian
besar pengguna wireless mobile.
Di lingkungan mobile, fresnel zone secara terus-menerus berubah sehingga pengguna
secara normal membebaskan
hal tersebut dan
berpikir bahwa coverage yang
mereka tempati jelek,
tanpa berpikir kenapa
coverage area yang tersebut menjadi tidak bagus.
2.3.4 Antenna Gain (Penguatan Antena)
Sebuah
element antenna yang
secara tipikal tidak
diasosiasikan dengan
amplifier dan filter
disebut passive device.
Tidak ada proses
pengkondisian,penguatan,
atau manipulasi sinyal
oleh element antenna
itu sendiri. Sebuah antenna dapat
mempengaruhi proses penguatan
(amplification) dari bentuk fisiknya. Proses
pengguatan antenna merupakan
hasil dari proses pemusatan(focusing) radiasi
RF kedalam sebuah
penguat beam, yang
hanya sebagai bulb dari
flashlight yang dapat
difokuskan kedalam penguat
beam yang membuat sebuah
sumber menyerupai lampu
penerang yang mengirimkan
lampu selanjutnya. Focusing radiasi
diukur dengan cara
beamwidth, dari derajat horizontal dan vertical. Contohnya,
sebuah omni-directional antenna memiliki 360 derajat horizontal beamwidth.
Dengan membatasi 360 derajat beamwidth kedalam beam yang
difokuskan kembali, katakanlah
sebesar 3 derajat,
pada daya yang sama gelombang RF akan diradiasikan
kembali. Hal ini tergantung bentuk design dari
antenna, patch, panel,
dan yagi (yang
kesemuanya termasuk kedalam
jenis semi-derectional
antenna). Higly-directional antenna
meggunakan teori ini selangkah
lebih maju dengan
cara memfokus kedua
beamwidth baik horizontal maupun vertical
secara kuat untuk
memaksimalkan jarak penyebaran
gelombang pada low daya (daya kecil).
2.3.5 Intentional Radiator
Sebagaimana yang
telah didefinisikan oleh
Federal Comunication
Commision (FCC), intentional
radiator adalah sebuah
peralatan RF yang
secara khusus di-design untuk
meng-generate dan me-radiasi
sinyal RF. Dalam
istilah hardware, intentional radiator meliputi peralatan RF dan semua
pengkabelan juga konektor-konektor
pendukung tetapi tidak
termasuk antenna, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2.11 dibawah ini.
2.3.6 Equivalent Isotropically Radiated Daya (EIRP)
EIRP adalah
sebuah daya yang
secara actual di
pancarkan oleh element antenna, sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 2.12. Konsep ini adalah penting
karena telah diatur
oleh FCC dan
telah digunakan untuk
perhitungan apakah sebuah wireless
link atau bukan telah aktif.
EIRP menerima account sebuah gain dari antennaJika sebuah stasiun
transmisi menggunakan antenna sebesar 10 dBi (yang memperkuat sinyal
sebesar 10-fold) dan
intentional radiator memberikan
daya sebesar 100 miliwatt. Maka EIRP-nya adalah sebesar 1000 mW atau 1
watt. FCC telah mengatur keduanya, meliputi kekuatan output pada internasional
radiator dan element antenna. Kegagalan
menggunakan aturan FCC
yang berkenaan dengan kekuatan output
dapat menjadi persoalan
administrator atau organisasi
untuk kemudian melegalkan segala aksi untuk menjadikan semuanya menjadi
baik.
2.3.7 Rumus Matematika Frekuensi Radio
Ada 4
bagian penting dari
pengkalkulasian daya pada
wireless LAN, yaitu
sebagai
berikut :
•
Daya (kekuatan) pada peralatan transmisi
•
Loss
dan gain dari
peralatan penghubung antara
peralatan transmisi dan antenna, seperti kabel, konektor,
amplifier, attenuator, dan splitters.
•
Daya
(kekuatan) pada konektor
terakhir sebelum sinyal
RF masuk pada antenna ( intentional Radiator).
•
Daya pada element antenna (EIRP)
Bagian ini
akan didiskusikan dalam
contoh-contoh perhitungan pada
sesi forthcoming. Setiap bagian
ini akan membantu
untuk menentukan link-link
RF yang aktif tanpa melebihi daya yang telah dibatasi oleh FCC. Setiap
factor tersebut harus dilakukan pada
account ketika akan
merencanakan sebuah wireless
LAN, dan seluruh factor
tersebut telah direlasikan
secara matematik. Sedangkan
pada bagian pendukung menjelaskan
satuan-satuan ukuran yang
digunakan pada perhitungan output
daya ketika akan meng-konfigurasi peralatan-peralatan LAN.
2.4 Unit Of Measure (Satuan Ukur)
Ada
beberapa standart satuan ukuran yang telah lazim dipakai oleh administrator wireless network
karena lebih efektif
dalam hal implementasi
dan troble shooting (penanganan error)
pada wireless LAN.
Kita akan mendiskusikan
tentang hal tersebut secara detil, beserta contoh
penggunaanya. Kemudian kita akan menggunakan beberapa contoh permasalahan
matematis-nya sehingga anda akan memahami sepenuhya apa saja yang diperlukan
sebagai bagian dari perintah-perintah CWNA’s job.
2.4.1 Watts (W)
Satuan
dasar dari daya
adalah watt. Watt
didefinisikan sebagai satu ampere(A) arus
pada satu volt(V).
Sebuah contoh untuk
memahami satuan ini adalah,
kita bayangkan sebuah
kebun yang dilalui
oleh aliran air.
Tekanan air dapat direpresentasikan dengan
tegangan (voltage) dalam
circuit elektrik. Aliran air
yang melewati kebun
tersebut dapat direpresentasikan dengan
dengan ampere (arus). Sehingga
dapat diumpamakan watt
adalah hasil yang
didapatkan dari penjumlahan
besarnya tekanan dan banyaknya air yang melewati kebun. Satu watt sebanding
dengan satu ampere dikalikan dengan satu volt.
Pengkhususan untuk
120 watt plug-in
night-light kira-kira 7
watt. Pada malam hari yang
terang, daya 7 watt ini akan tampak 50 mil (83 km) dari segala arah, dan jika
kita dapat menyandikan informasi sedemikian rupa, seperti dengan menggunakan
kode morse, kita akan mendapatkan sebuah wireless link yang telah terbentuk. Perlu
diingat bahwa kita hanya memperhatikan proses penerimaan dan pengiriman data,
dan bukan proses
pencahayaan pada penerima
dengan menggunakan energi RF
sebagaimana kita akan
menerangi sebuah ruangan dengan lampu.
Anda dapat melihat
secara relative sedikit
daya yang diperlukan untuk untuk
membentuk sebuah RF
link dengan jarak
yang besar. FCC
hanya membolehkan 4 watt
daya untuk diradiasikan
dari sebuah antenna
pada proses koneksi point-to-multipoint wireless LAN
dengan menggunakan unlicensed
2,4 GHz peralatan spread spectrum. 4 watt kelihatannya bukan sebuah daya
yang amat besar, tetapi lebih
dari cukup untuk
mengirim sinyal data
RF secara jelas
pada jarak bermil-mil.
2.4.2 Miliwatts
Pada
saat proses implementasi
wireless LAN, level
daya yang sama-sama rendah sebesar
1 miliwatt (1/1000
watt, disingkat denganmW)
dapat digunakan pada area
yang kecil, dan
level daya pada
sebuah single-wireless LAN
segment jarang sekali diatas 100 mW – cukup untuk komunikasi dengan
jarak setengah mil (0.83 km) pada
kondisi optimum. Secara
umum access point
memiliki kemampuan meradiasi daya
30-100 mW, tergantung
pada manufacturer (pembuatnya).
Hal ini hanya terjadi pada kasus point-to-point outdoors conection antara beberapa
bangunan dimana level
daya yang digunakan
diatas 100 mW.
Sebagian besar level daya yang
dikerahkan oleh administrator akan menjadi mW atau dBm.
Kedua satuan ukuran
ini merepresentasikan sejumlah
daya yang absolute dan
keduanya merupakan ukuran
standart yang digunakan
dalam industry.
2.4.3 Decibel
Saat
penerima sangat sensitive
terhadap sinyal RF
(Radio Frequency),
kemungkinan sinyal tersebut
mampu membawa daya
sekitar 0.000000001 watt. Lebih
jelasnya maksud nilai
tersebut adalah nilai
yang sangat kecil
untuk layperson dan akan
ditolak atau tidak
akan dibaca. Decibel
diperuntukkan untuk
mempresentasikan angka yang
dibuat lebih mudah
dipahami dan dimengerti.
Decibel
berdasarkan pada hubungan
logaritmik dari pangukuran
daya secara linier:Watts. Pada
RF, logaritmik adalah
eksponen dari angka
10 yang dipangkatkan untuk
mencapai nilai yang diinginkan. Jika
kita memberikan angka
1000 dan ingin
menemukan logaritmik (log), kita
temukan log 1000=3
karena 103 =
1000. catatan bahwa
logaritmik 3 adalah eksponensial. Hal
yang penting sebagai
catatan tentang logaritmik
adalah logaritmik dari negative adalah nol atau tidak
didefinisikan.
Log(-100) = undefined!
Log(0) = undefined!
Pada
skala linier watt
kita dapat menggambari
titik-titik dari absolute
daya. Ukuran dari absolute
daya menunjuk pada
ukuran daya dalam
relasi beberapa referensi yang
telah ditentukan. Pada
sebagian besar skala
linier (watt, derajat Kelvin, mil/jam),
referensi telah ditentukan
pada nol (zero),
yang biasanya mendeskripsikan
kekurangan dari sesuatu yang telah diukur: zero watts = no daya (tidak ada
daya), zero derajat Kelvin = no thermal energy (tidak ada energi), zero
MPH =
no movement (tidak
ada perpindahan). Pada
skala logaritmik, sebuah referensi tidak
dapat menjadi zero
(nol) karena log
dari zero tidak
ada (tidak didefinisikan).
Decibel adalah sebuah unit ukuran relative yang tidak sama dengan ukuran
absolute dari miliwatt.
2.4.4 Gain And Loss Measurements (Pengukuran
Penguatan dan Pelemahan)
Gain
dan loss pada
daya diukur dalam
decibel, bukan dalam
watt, karena gain dan
loss adalah sebuah
konsep relative dan
decibel sendiri adalah
suatu ukuran yang relative.
Gain dan loss
dalam system RF
ditunjukkan oleh ukuran absolute daya (e.g. setengah dari
daya-nya). Kehilangan setengah dari daya dalam sebuah system
maka bersamaan dengan
itu akan hilang
3 desibel. Jika
sebuah system kehilangan setengah dari daya-nya (-3 dB), kemudian
kehilangan setengah daya lagi (-3 dB), maka total kehilangan dari system sebesar
¾ dari daya original ½ dari
kondisi awal, sehingga
menjadi ¼( ½
of ½ ).
Lebih jelasnya, tidak
ada ukuran absolute/mutlak pada watt yang dapat mengukur asymmetrical
loss dengan jalan yang berarti, tetapi decibel mampu melakukannya.
Sebagai
referensi yang cepat
dan mudah, ada
beberapa angka yang direlasikan untuk gain dan loss dan
seorang administrator seharusnya sudah akrab
dengan
angka-angka ini. Angka-angka tersebut adalah sebagai berikut :
-3
dB = ½ daya dalam mW
+3
dB = *2 daya dalam mW
-10
dB = 1/10 daya dalam mW
+10
dB = *10 daya dalam mW
Kami
menyebut referensi yang cepat ini sebagai 10’s dan 3’s dari RF math. Pada saat
menghitung gain dan
loss pada daya,
keduanya hampir selalu
dibagi dengan 10 atau 3. Nilai-nilai ini memberikan kemudahan bagi
administrator untuk melakukan
perhitungan loss dan
gain pada RF
secara cepat dan
mudah dengan akurasi yang lumayan
tanpa menggunakan kalkulator. Pada sebuah kasus dimana dengan menggunakan cara
ini tidak mungkin dapat dilakukan, maka ada beberapa rumus pengkonversi
yang dapat dilihat
dibawah, yang dapat
dilakukan untuk melakukan
perhitungan ini.
Berikut
ini adalah persamaan umum untuk mengkonversi mW ke dBm :
Pdbm
= 10 Log PmW
Persamaan ini dapat
dimanipulasi untuk membalik
pengkonversian, yaitu
mengkonversi
dBm ke mW :
Pmw
= Log-1 (Pdbm /10) Pmw = 10(Pdbm /10)
Note : Log-1 merupakan inverse logarithma
(invers log).
Point lainnya
yang juga penting
adalah bahwa gain
dan loss merupakan additive (tambahan). Jika access
point dikoneksikan pada sebuah kabel yang telah loss sebesar
-2 dB dan
konektor loss sebesar
-1 dB, maka
keseluruhan dari loss akan
ditambahkan dan hasil
total dari loss
adalah -3 dB. Kita
akan sambung beberapa perhitungan
RF pada sesi selanjutnya untuk mmberikan gambaran yang baik tentang bagaimana
merelasikan ankga-angka tersebut dalam praktek nyata.
2.4.5 dBm
Reference point
yang berkenaan dengan
skala logaritmik dB untuk
skala linier watt adalah :
1
mW = 0 dBm
Dimana m
dalam dBm secara
sederhana merujuk pada
skala decibel dan skala watt yang kira-kira dapat
menggunakan aturan sebagai berikut :
+dB
akan mengalikan dua nilai watt :
(10
mW + 3 dB = 20 mW)
Demikian
juga, -3 akan membagi dua nilai watt :
(100
mW – 3 dB 50 mW)
+10
dB akan meningkatkan nilai watt sebesar sepuluh kali lipat:
(10
mW + 10dB = 100 mW)
Sebaliknya, -10
akan mengurangi nilai
watt sampai sepersepuluh
dari nilai
tersebut.
(300
mW – 10dB = 30 mW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar