Augmented Reality: Masa Depan
Interaktivitas
Ahmad Fuad
1055201004
ilustrasi penggunaan Augmented
Reality
Penulis:
Senja Lazuardy*
KOMPAS.com
- Video game telah menghibur kita
selama kurang lebih 30 tahun, sejak Pong arcade diperkenalkan pada awal
1970-an.
Komputer
grafis telah menjadi jauh lebih canggih sejak itu. Sekarang, para peneliti
mencoba untuk mengintegrasikan mereka ke dunia nyata.
Teknologi
baru ini, yang disebut Augmented Reality disingkat AR, di mana teknologi ini
akan menipiskan batas antara apa yang nyata dan apa yang dihasilkan komputer
sehingga kita dapat melihat, mendengar, merasa dan mencium.
Augmented
Reality akan mengubah cara kita memandang dunia atau setidaknya cara
penggunanya melihat dunia.
Bayangkan
diri Anda berjalan atau mengemudi di jalan, dengan Augmented Reality,
elemen-elemen digital grafis akan muncul di bidang yang Anda pandang, seperti
pada kacamata atau pada kaca depan mobil Anda.
Kemudian
ketika Anda membaca koran, dengan Augmented Reality koran tersebut tidak hanya
menampilkan tulisan dan foto, tetapi kita bisa melihat video dan mendengar
suara yang keluar melalui koran tersebut.
Perbedaan antara Virtual Reality dan Augmented Reality
Virtual Reality mengacu pada penggabungan dari objek dunia nyata ke dunia
digital/maya.
Augmented Reality merupakan kebalikan dari
Virtual reality yang berarti integrasi elemen-elemen digital yang ditambahkan
ke dalam dunia nyata secara realtime dan mengikuti keadaan lingkungan yang ada
di dunia nyata
.
Berinteraksi Dengan Obyek Digital
Berinteraksi Dengan Obyek Digital
Dalam
banyak hal, Augmented Reality merupakan upaya untuk menggabungkan elemen
digital dengan benda-benda fisik.
Salah satu contoh produk yang menggunakan
Augmented Reality di Indonesia adalah Sosro Heritage, di mana pada kemasan teh
tersebut kita dapat melihat keindahan alam Indonesia dalam bentuk digital,
misalkan kemasan teh yang bergambar Candi Borobudur, maka yang terjadi adalah
di kemasan teh akan muncul sebuah Candi Borobudur dalam bentuk digital 3D.
Contoh
lain dari penggunaan Augmented Reality adalah yang pernah dilakukan di Pekan
Raya Jakarta 2010.
Di arena Pekan Raya Jakarta ditempatkan beberapa cermin di lokasi-lokasi tertentu, setiap pengunjung yang bercermin di cermin tersebut akan berubah wajahnya menjadi ondel-ondel.
Di arena Pekan Raya Jakarta ditempatkan beberapa cermin di lokasi-lokasi tertentu, setiap pengunjung yang bercermin di cermin tersebut akan berubah wajahnya menjadi ondel-ondel.
Di
masa depan konsep ini bisa digunakan pada shopping centre, di mana para
pengunjung tidak perlu lagi mencoba pakaian di kamar pas, tetapi pengunjung
hanya perlu berdiri di depan cermin dan cermin tersebut akan menampilkan
bayangan anda lengkap dengan baju yang telah anda pilih.
Ada
beberapa metode yang digunakan pada Augmented Reality salah satunya adalah
Marker Based Tracking.
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y,dan Z.
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X,Y,dan Z.
Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode "Markerless Augmented Reality", dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital.
Seperti yang saat ini dikembangkan oleh
perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion, mereka telah
membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan
mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking.
1. Face Tracking
Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya.
Teknik
ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3
Event.
Berbeda
dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D
Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti
mobil, meja, televisi, dan lain-lain.
3. Motion Tracking
3. Motion Tracking
Pada
teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai
digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba
mensimulasikan gerakan.
Contohnya pada film Avatar, di mana James
Cameron menggunakan teknik ini untuk membuat film tersebut dan menggunakannya
secara realtime
.4. GPS Based Tracking
Teknik
GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi
smartphone (iPhone dan Android).
Dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang
ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas
kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime,
bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.
Salah satu pelopor GPS Based Tracking adalah
aplikasi yang bernama Layar.
Dengan
menggunakan Augmented Reality yang menggabungkan antara dunia maya dan dunia
nyata, ini merupakan solusi yang sangat baik dan sangat berpengaruh pada Brand
Awareness bagi sebuah produk, sehingga meningkatkan angka penjualan dari produk
tersebut.
Misalkan pada sebuah produk ponsel, calon
pembeli dapat berinteraksi dan mendapatkan informasi hanya dengan menggunakan
packaging produk ponsel tersebut, contohnya melihat model 3D ponsel atau dapat
mencoba fitur-fitur terbaru pada ponsel tersebut tanpa membuka segel packaging.
Bahkan dengan menggunakan Augmented Reality
ini merupakan langkah baru dalam penjualan sebuah produk.
Future of Augmented Reality
Future of Augmented Reality
Tidak
seperti Virtual Reality yang bertujuan menggantikan persepsi dunia dengan yang
buatan, Augmented Reality memiliki tujuan untuk meningkatkan persepsi seseorang
dari dunia sekitarnya.
Menjadi sebagian virtual dan nyata, teknologi
antarmuka baru Augmented Reality yang mampu menampilkan informasi yang relevan
ini sangat membantu dalam pendidikan, pelatihan, perbaikan atau pemeliharaan,
manufaktur, militer, permainan dan hiburan.
Augmented
Reality memiliki banyak keuntungan dibandingkan Virtual Reality karena pengguna
dapat melihat dan menyentuh benda-benda digital dan dapat berinteraksi dengan
elemen-elemen digital.
Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality
berarti akan melahirkan jenis baru interaksi antara manusia dengan komputer.
*Penulis, Senja Lazuardy, adalah Head of IT Division AR&Co Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar